POLRI Jalin Kerja Sama Dengan ITB & Korea Selatan.


Pada hari kamis siang (27/06) bertepat digedung rupa tama mabes polri diadakan pertemuan antara ITB,POLRI serta perwakilan dari korea selatan yang diwakili KOICA (korean internasional corporation agency). Guna membahas bagaimana penanggulangan serangan cyber. Dalam acara ini polri diwakili komjen pol ari dono sukmanto,dalam sambutannya kepada awak media beliau mengatakan “ dengan kerja sama ini kita dapat mengembangkan keamanan sistem kita,dimana serangan cyber terjadi terhadap web kpu,maupun polri bahkan terhadap pencurian data penting milik negara ” dalam kesempatan ini,polri akan mengirim 30 personil untuk belajar mengenai cyber security ke korea selatan

Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat,maka potensi serangan melalui cyber sangat besar terjadi. Masalah serangan cyber,atau lebih kita kenal dengan istilah hacker terjadi diberbagai negara. Bahkan negara adi daya sekelas amerika yang dikenal memiliki keamanan cyber paling top didunia juga dijebol oleh hacker. Dalam kesempatan nanti,personil yang dikirim ke korea selatan akan mendalami 3 hal yaitu : cyber analist,cyber crime,cyber security.

Dengan dikirimnya perwakilan dari divisi cyber polri,diharapkan setelah pulang dari korea selatan nanti bisa mengembangkan sistem untuk mengantisipasi,menangkal dan menangkap orang yang meyalah gunakan teknologi. Lebih-lebih dalam pembajakan sabotase dunia maya dan pencurian data negara.

Pada tahun 2018,Badan siber & sandi negara (BSSN) bekerja sama dengan Honeynet Project mendeteksi 12,9 juta serangan siber yang mengarah ke indonesia. Dari serangan tersebut 513,9 ribu mengarah ke sistem software (malware). Searangan ini terdeteksi melalui sensor milik Honeynet. Malware merupakan suatu sistem yang sengaja dirancang untuk menyusup ke sistem komputer. Sebanyak 2,6 juta serangan berasal dari Rusia,sensor Honeynet hanya mendeteksi Nomer Internet Protocol. Ada kemungkinan para peretas memanfaatkan NO IP yang berasal dari Rusia. Selain Rusia,serangan siber juga berasal dari Amerika Serikat sebanyak 1,4 juta,sedangkan dari Tiongkok sebanyak 1,9 juta.

Adapun jaringan komputer yang paling banyak diretas adalah PORT SMBD sebanyak 2,1 juta serangan. Kemudian,port SipSession 1,3 juta dan Sip Call 1,2 juta serangan. Port adalah sistem yang mengijinkan sebuah komputer untuk mendukung beberapa sesi koneksi dengan komputer lain.

Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "POLRI Jalin Kerja Sama Dengan ITB & Korea Selatan."